Sabtu, 08 April 2023

FOUNDERS AGREEMENT

 


Apa Itu Founders Agreement?

Founders Agreement merupakan perjanjian yang mengatur hubungan kerja sama antara dua atau lebih pendiri perusahaan untuk membangun bisnis bersama. Di mana, perjanjian ini mengatur mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak, mulai dari peran dan tanggung jawab, kontribusi modal, struktur perusahaan, hingga pernyataan masing-masing pihak bahwa seluruh hasil pekerjaan yang dilakukan oleh para pendiri merupakan milik perusahaan di masa depan.

Founders Agreement sebaiknya dibuat sebelum para pendiri memulai bisnisnya  sehingga seluruh kesepakatan telah dijabarkan secara jelas dari awal. Tidak semua bisnis berjalan mulus dan ada kalanya para pendiri memiliki perbedaan visi bisnis kedepannya. Maka dari itu, hal ini dapat diminimalisir dari awal dengan ditentukannya solusi apabila terjadi hal tersebut.

Variabel Dalam Founders Agreement:

a. Peran dan tanggung jawab masing-masing pihak

Kesalahan yang sering dilakukan bisnis startup adalah tidak adanya pembagian yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab masing-masing pendiri sehingga terjadi tumpang tindih kewenangan dalam menjalankan bisnis. Selain itu, ada juga startup yang melakukan pengambilan keputusan secara bersama-sama tanpa adanya kesepakatan untuk menunjuk satu orang sebagai pembuat keputusan tertinggi. Meski budaya terbuka dan transparan menjadi hal penting, namun hal ini dapat membuat pekerjaan menjadi tidak efisien. Terutama jika dalam pengambilan keputusan terjadi perbedaan pendapat antara masing-masing pihak dan seluruh pihak memiliki hak yang sama untuk mengambil keputusan. Hal ini tentunya akan memicu perselisihan dan membuat bisnis tidak efektif.

b. Rincian Kontribusi Modal dan Pembagian Keuntungan

Ketika membuat suatu bisnis, modal merupakan hal utama yang perlu disepakati oleh para pendiri. Tentukan berapa banyak modal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis dan berapa besar kontribusi modal yang wajib dilakukan oleh masing-masing pendiri. Jika di kemudian hari bisnis ini akan dibuat dalam bentuk perseroan terbatas (PT), biasanya kontribusi modal inilah yang menentukan besaran persentase kepemilikan saham para pendiri.

Kontribusi modal inilah yang juga menentukan berapa besar keuntungan yang akan diperoleh masing-masing pendiri. Biasanya, pembagian keuntungan akan diberikan secara pro-rata sesuai dengan besar kontribusi modal yang diberikan oleh masing-masing pendiri. Hal ini juga yang akan menentukan siapa yang berhak untuk memiliki hak suara paling banyak untuk menentukan kebijakan bisnis kedepan.

c. Hak Kekayaan Intelektual

Hal penting dalam membangun suatu produk atau platformyang yang harus perhatikan adalah mulai mengurus Hak Kekayaan intelektual (HKI) atau Intellectual Property Rights (IPR), yang merupakan hasil yang timbul dari olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia.

Sebelum mengurus dan mengajukan permohonan HKI kepada Menteri, pastikan bahwa produk apapun yang sedang Anda kembangkan bersama pendiri lainnya merupakan milik bersama dan bukan milik individu. Misalnya, salah satu rekan pendiri Anda merupakan orang yang ahli dalam bidang IT dan bertugas untuk membuat aplikasi bagi startup Anda. Maka perlu diatur mengenai HKI atas aplikasi tersebut yang merupakan milik bersama, bukan milik pendiri tersebut meskipun aplikasi itu dibuat oleh salah satu pendiri.

d. Target Perusahaan

Tidak selamanya para pendiri memiliki visi dan misi yang sama dalam menjalankan bisnis. Ketika bisnis sudah semakin berkembang, dapat terjadi perbedaan antara para pendiri dalam memutuskan jalan perusahaan kedepannya. Terlebih jika perusahaan belum berbentuk PT, hal yang umumnya didebatkan adalah kapan perusahaan akan dibuat dalam bentuk PT ataupun kapan perusahaan akan melakukan ekspansi. Hal ini dapat diatur dalam perjanjian kerja sama antara pendiri bisnis di mana dapat dibuat ketentuan mengenai pencapaian bisnis yang dijadikan acuan untuk melakukan tindakan selanjutnya. Misalnya ketika perusahaan telah mencapai pendapatan dengan jumlah tertentu atau telah mencapai breakeven point (BEP), maka founders sepakat untuk mendirikan PT atau melakukan tindakan lainnya seperti membuka cabang.

e. Pendiri Keluar dari Perusahaan

Hal terakhir yang harus ditentukan adalah hal yang harus Anda dan pemilik bisnis lainnya lakukan ketika ada pendiri yang memutuskan untuk keluar dari perusahaan maupun hal-hal yang dapat menyebabkan pendiri dikeluarkan dari perusahaan. Di sini dapat dibuat ketentuan mengenai jangka waktu tertentu di mana pendiri tidak diizinkan untuk keluar dari perusahaan karena memiliki kewajiban untuk mengembangkan bisnis bersama. Apabila setelah jangka waktu tersebut, pendiri ada yang memutuskan untuk keluar, maka perlu diatur mengenai konsekuensinya. Mulai dari kewajiban yang perlu dilakukan sebelum pendiri keluar, hingga keuntungan yang didapat oleh pendiri.

STIAMI


Minggu, 02 April 2023

TEORI KEPRIBADIAN 3H




Kesuksesan sebuah perusahaan tidak terlepas dari kolaborasi tim di dalamnya. Selain merumuskan sistem perusahaan dan menciptakan produk, kolaborasi tim berguna untuk saling mengisi dan mendukung dalam berinovasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai. 

Tim tersebut setidaknya harus terdiri dari orang-orang dengan tiga persona utama, yakni Hustler, Hipster, dan Hacker. Istilah tersebut diperkenalkan pertama kali oleh eks Chief Creative Officer AKQA Rei Inamoto di tahun 2012, dan kini ketiganya lebih dikenal sebagai “The Startup Triangle”.

“The Startup Triangle” adalah tiga persona ideal dalam sebuah perusahaan rintisan (startup). Ketiganya berperan penting di bidangnya masing-masing. Apabila diterapkan dengan baik, “The Startup Triangle” mampu mengurangi risiko multitasking sekaligus memaksimalkan potensi perusahaan.

TEORI KEPRIBADIAN 3H DALAM MEMBANGUN STARTUP

1. Hustler (Marketing & Business)

Setiap tim membutuhkan visioner dalam satu hal: jualan. Dalam dunia startup, posisi ini disebut hustler. Kebanyakan hustler adalah pimpinan atau CEO sebuah perusahaan sehingga ia menjadi bagian penting dari keberhasilan perusahaannya. Oleh karena itu, seorang hustler dituntut dapat menjual ide ke investor, melakukan pitching produk ke konsumen, membentuk networking hingga fokus pada masalah manajemen perusahaan.

Mereka adalah pengusaha yang dapat menghasilkan prospek, membuat kesepakatan, dan menyelesaikan semuanya. Mereka tahu cara menghadapi penolakan, siapa yang harus menjual produk, dan apa yang akan membuat bisnis tetap berjalan.

2Hipster (Design & User Experience)

Salah satu pembeda utama di dunia teknologi dewasa ini adalah desain. Jadi, tak heran bila sebuah startup membutuhkan orang kreatif dan memiliki passion di bidang desain, yang dikenal dengan sebutan hipster. Seorang hipster harus memiliki cita rasa yang baik sehingga mampu mencitrakan startup-nya sebagai sebuah brand yang bagus sekaligus mengemas tampilan website atau aplikasi brand lebih user friendly.

Mereka adalah desainer dan jenius kreatif di balik produk, yang mengembangkan desain produk sambil tetap setia pada brand yang dibangun untuk memberikan pengalaman pelanggan yang memuaskan. Seorang Hipster membuat produk terlihat siap untuk pasar. Mereka memastikan detail produk autentik dan dapat dipasarkan.

 

3. Hacker (Engineer & Developer)

Terakhir adalah hacker, yaitu seseorang yang bertanggung jawab dalam bidang teknologi. Seorang hacker harus memiliki keterampilan dasar dunia programming atau coding, baik mengenai teknologi yang diinginkan pelanggan hingga membuat platform yang tujuannya untuk mengembangkan bisnis.

Juga dikenal sebagai pengembang back-end, front-end, atau bahkan full-stack, Hacker dapat membuat algoritme, membangun properti intelektual, dan mengembangkan teknologi baru untuk pelanggan.

Contoh nyata perusahaan yang menerapkan konsep Hustler, Hipster, Hacker adalah Apple. Tiga persona ini dapat kita lihat pada sosok mendiang Steve Jobs (Hustler), Jony Ive (Hipster), dan Steve Wozniak (Hacker). Sebagai expert di bidangnya masing-masing, ketiganya berhasil mengembangkan Apple sebagai salah satu perusahaan teknologi informasi paling terkemuka di bumi. 

KEUNTUNGAN MENERAPKAN 3H DALAM MEMBANGUN STARTUP:

1.      1. Memudahkan untuk memetakan suatu tindakan yang diperlukan dengan efisien dan bisa mendorong percepatan pertumbuhan sebuah produk

2.   2.  Dapat membangun dan mengembangkan sebuah produk

3.   3. Dapat membuat produk menarik dan melancarkan penjualan sesuai dengan target pasar

4.   4.  Memiliki visi yang jelas untuk mencapai kesuksesan startup nya. 


Minggu, 26 Maret 2023

FOUNDERS MENTALITY




APA ITU MENTALITAS FOUNDER?

 Mentalitas founder atau Founder’s mentality merupakan Karakteristik berupa sikap dan perilaku yang bisa mempengaruhi pola berpikir seorang pendiri usaha agar dapat mempertahankan kelompok dalam mencapai tujuan bersama.

Dalam lika-liku menjadi seorang founder, ada banyak tantangan yang bisa menggoyahkan visi dan misinya. Tak heran apabila menjadi founder itu bukan sebatas mengubah status saja, melainkan ada tanggung jawab besar yang harus diselesaikan.

Founder sudah pasti tidak bisa bergerak sendiri dalam mengembangkan berbagai project-nya, terdapat tim yang siap bekerja demi mencapai tujuan bersama. Namun, memiliki tim juga masih kurang, karena pasti ada saja masalah yang muncul. Sehingga menguji solidaritas tim tersebut.  Inilah mengapa seorang founder harus memiliki founder’s mentality supaya tetap bertahan dan tidak pantang menyerah untuk menghadapi persoalan yang ada.


BAGAIMANA SESEORANG MENJADI FOUNDERS MENTALITY?

1. Tahan Banting dengan Segala Tekanan dan Rintangan

    Tidak ada yang mudah layaknya membalik telapak tangan, itulah ungkapan yang tepat jika kamu ingin menjadi seorang founder. Ketika masih berada di tahap awal, akan ada banyak orang yang meremehkan ide yang kamu buat.

    Bahkan saat kamu sudah setengah jalan melaluinya, banyak rintangan dan tekanan yang mulai berdatangan untuk siap menguji mental kamu. Namun kamu jangan terlalu menjadikan seperti beban, nikmati saja setiap prosesnya. Kamu harus kuat untuk tahan banting menghadapi gangguan yang bisa mengurungkan niatmu menjadi founder.

2. Punya Mindset Problem Solver

    Ketika kamu mendirikan suatu organisasi, komunitas, atau perusahaan, kamu tidak akan lepas dari masalah. Itu merupakan hal yang wajar, karena tujuan kamu untuk menjadi founder adalah menciptakan inovasi baru untuk mengatasi masalah tersebut.

    Kamu harus memiliki pemecahan masalah secara konkrit agar bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Problem solving itu bisa kamu dapatkan ketika berpikir sendiri atau diskusi bersama dengan tim supaya mendapatkan ragam temuan atau ide menarik lainnya.

3. Memiliki Pendirian dan Prinsip yang Kuat

    Mendirikan project tertentu dalam ruang lingkup organisasi, komunitas, maupun perusahaan, kamu harus mempunyai pendirian dan prinsip yang kuat. Hal ini supaya kamu tidak mudah goyah saat kehilangan arah tujuan. Keadaan akan berubah dengan cepat, di sini peran kamu sebagai founder sangat diuji.

    Apakah kamu dapat mempertahankan visi dan misi dari awal, atau justru akan berubah dan hilang pendirian. Jika kamu menguatkan dan berpegang teguh sesuai prinsip di awal, pendirian kamu juga semakin kuat. Sehingga kamu tidak mudah kehilangan tujuan untuk mengembangkan berbagai project.

4. Mampu Membangkitkan Semangat Tim di Tengah Masalah

    Setiap masalah memiliki tingkat kerumitan, untuk bisa menyelesaikannya kamu tidak hanya sendiri, ada tim yang siap bekerja bersama. Tapi apa jadinya jika masalah itu mempunyai tingkat kerumitan yang tinggi?

    Mungkin beberapa anggota tim kamu sudah ada yang “lepas tangan” terlebih dahulu dan menyerahkan kepada rekan lainnya. Itu saja baru beberapa anggota, bagaimana jika seluruh anggota menyerah?

    Kamu sebagai founder bukan cuma duduk enak menerima hasilnya saja. Teruslah berperan aktif selama meeting dan selalu memberikan mereka semangat atau reward atas berbagai usaha yang diberikan dari tim. Hal ini demi membangkitkan semangat tim yang mulai berkurang. 

5. Tidak Mudah Menyerah Saat Mendapat “Pain”

    “Pain” menjadi seorang founder pasti selalu ada,  cepat atau lambat kamu pasti akan merasakannya. Selama ini banyak orang menganggap jadi founder itu memiliki perjalanan hidup yang mulus.

    Tapi kenyataannya tidak demikian, ada banyak kegagalan yang mulai kamu temukan. Tapi ketika kamu menemukan kegagalan tersebut, jangan langsung menghindarinya. Karena dengan begitu tidak bisa terselesaikan.

    Kamu harus tetap berjuang dan tidak pantang menyerah. “Pain” berupa kegagalan yang kamu alami akan jadi pengalaman, kamu akan belajar dari pengalaman itu. Suatu hari nanti kamu mulai terbiasa untuk memecahkan masalah dengan berbagai ide luar biasa kalau mendapatkan masalah yang bisa menggagalkan usahamu.


APA AJA SI POLA PIKIR YANG WAJIB DIMILIKI SEORANG FOUNDERS MENTALITY?

Berikut 13 pola pikir yang wajib dimiliki oleh seorang Founder, seperti yang diungkapkan entrepreneur teknologi Jayme Hoffmandi yaitu:

1Meminimalisir penyesalan

    Pola pikir seperti ini artinya adalah pola pikir yang membantu Anda untuk memikirkan visi dan misi startup yang akan Anda buat dalam waktu kedepan. Hal ini tentunya akan sangat membantu bagi Anda calon pendiri startup yang masih bekerja di perusahaan namun memiliki ide brilian dan tidak sabar untuk meluncurkan perusahaan rintisan sendiri.

2. Ide dan model bisnis yang tidak jelas 

    Sebagai seorang Founder Anda bertanggung jawab untuk menentukan langkah, strategi, dan ide seperti apa yang ingin dikembangkan di startup milik Anda. Jangan terjebak dengan ide-ide dan impian yang terlalu banyak yang pada akhirnya membuat Anda tersesat, kehilangan fokus, dan kendali.

3. Keraguan


    Dalam menjalankan bisnis seorang Founder baiknya bisa melihat peluang serta potensi yang ada berdasarkan produk yang dikembangkan. Hal ini penting dilakukan agar startup bisa terus melakukan inovasi dan terhindar dari kesempatan serta peluang untuk melancarkan strategi atau memanfaatkan peluang yang ada.


4. Pekerjaan harus selesai


    Produk yang telah selesai dengan sempurna adalah produk yang pada akhirnya dipilih dan digunakan oleh konsumen. Untuk itu, menjadi penting bagi seorang Founder bertanggung jawab untuk memonitor semua proses dari awal hingga akhir sebelum produk diluncurkan kepada publik. Dengan demikian Anda bisa mengembangkan produk yang disukai oleh konsumen dengan akurat.

5. Minimum Viable Product

    Definisi yang cukup dikenal tentang MVP (Minimum Viable Product) adalah sebuah konsep product dengan fitur minimum yang dilempar ke market untuk pengujian pasar. Dengan demikian MVP memberikan Anda peluang lebih untuk mengembangkan ide, menambah fitur seiring berjalannya waktu. Yang perlu diperhatikan adalah MVP bukanlah sebuah produk namun merupakan proses yang harus dilalui.

6. Konfirmasi yang bias


    Pola pikir berikut ini biasanya banyak dimiliki oleh Founder yang sangat yakin dengan produk yang dmiliki sehingga kerap menghiaraukan aspek negatif, error, atau kekurangan yang terdapat di dalam produk. Pemikiran seperti ini terkadang bisa menjadi sangat berisiko, terutama ketika Anda tengah melalui momen ide yang mulai tidak fokus.

7. Product Market Fit

    Startup yang sukses adalah startup yang telah melakukan Product Market Fit dengan baik. Produk Market Fit akan menentukan kelanjutan bisni yang dijalankan, karena proses ini membuktikan produk yang Anda tawarkan kepada konsumen diminati dan dibutuhkan. Startup yang tidak berhasil melakukan Product Market Fit bisa berakhir dengan kegagalan.

8. Produk yang disukai

    Memiliki produk yang dicintai oleh 100 orang jauh lebih berarti dibandingkan dengan memiliki produk yang disukai oleh jutaan orang. Mengapa demikian? ketika orang telah mencintai dan secara loyal menggunakan produk Anda, artinya produk Anda diterima dengan baik dan terbukti telah berfungsi dengan baik serta merubah gaya hidup mereka. Sementara jika Anda memiliki jutaan pengguna yang hanya 'suka' artinya produk Anda belum benar-benar dibutuhkan dan kemungkinan besar akan ditinggalkan.

9. AARRR

    AARRR adalah kepanjangan dari Acquisition, Activation, Retention, Referral, Revenue, sebuah proses atau kerangka perputaran dari konsumen (customer lifecycle).


10. Network Effects

       Network effects atau efek dari jaringan akan mempengaruhi seberapa besar nilai dan keuntungan yang dihasilkan dari produk Anda. Jaringan yang luas juga bisa membantu Anda mengembangkan produk yang lebih baik, cepat dan tentunya bermanfaat untuk bisnis.

11. Skalabilitas ekonomi

    Skalabilitas ekonomi adalah ketika pengeluaran dari produk dan layanan Anda mulai berkurang sementara penghasilan dan volume pendapatan semakin bertambah jumlahnya. Perusahaan yang telah berhasil melakukan proses ini adalah Facebook, Amazon, Apple, dan Google.

12. Inovasi yang "mengganggu"

    Inovasi yang mengganggu adalah ketika produk yang ditawarkan merupakan layanan yang sederhana, namun terbukti dibutuhkan dan dicintai oleh konsumen dan pada akhirnya "mengganggu" dan menggantikan layanan konvensional yang ada. Inovasi yang "mengganggu" ini telah dibuktikan dengan kehadiran dari Go-Jek, Uber, Grab, dan Airbnb.

13. Conjoined Triangles of Success

    Conjoined triangles of success atau “CTS” merupakan gambaran atau skema yang baiknya dicermati oleh seorang Founder untuk bisa menjalankan bisnis dan mengerti lebih jauh tentang dunia startup. Meskipun skema ini diperkenalkan sebagai sebuah cerita komedi dalam serial televisi HBO Silicon Valley, model bisnis CTS bisa membuat Anda lebih fokus, memberikan kesempatan untuk beradaptasi, dan melakukan perubahan.

Pihak Terkait,

KESALAHAN FOUNDER DALAM MEMBANGUN STARTUP

 


Ketika berkecimpung di dunia entrepreneur, seorang founder startup memiliki kepercayaan diri terhadap visinya serta idenya yang dapat terealisasi menjadi bisnis yang sukses. Bahkan tidak sedikit yang memandang ide bisnisnya juga dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk sang founder dan orang lain. Namun sayangnya, dalam perjalanan realisasi ide tersebut, sebagian mereka ada yang tidak sabar dan menyerah ketika mengalami kesalahan yang menjegal pengembangan bisnisnya. 

Berikut ini kesalahan yang biasa dilakukan oleh founder startup saat baru memulai bisnisnya.

1. Tidak memiliki planning yang jelas

Perencanaan yang matang memang mutlak diperlukan dalam mengelola bisnis apapun, termasuk bisnis startupTidak hanya berperan dalam mengoperasikan bisnis, sebuah planning yang jelas juga akan ikut menentukan kesuksesan bisnis startup di masa yang akan datang.

2. Tidak memanfaatkan peluang yang ada

Sebagai seorang pebisnis, founder wajib memiliki rasa peka terhadap kondisi sekitar, termasuk peka dalam melihat peluang yang ada. Peluang tersebut bentuknya bisa berbagai macam. Mulai dari kerja sama dengan pebisnis lain, permintaan pasar dan konsumen, dan lain sebagainya.

3. Tidak memiliki modal yang memadai

Kurangnya modal juga menjadi salah satu menyebabkan gagalnya sebuah bisnis startupMeskipun modal yang besar tidak menjamin kesuksesan bisnis, namun tetap pastikan bahwa kondisi keuangan perusahaan dikelola sebaik mungkin agar tidak terjadi defisit di kemudian hari.

4. Minim budget untuk marketing

Marketing merupakan hal utama dalam startup untuk bisa berkembang. Tanpa marketing yang baik, bisnis tersebut tidak akan memiliki brand awareness, dan konsumen tidak akan melirik bisnis founder sekalipun memiliki konsep yang menarik. Lewat marketing, founder dapat mengenalkan bisnis founder ke orang-orang.

 5. Kurang memahami pasar

Sebelum melakukan pemasaran, lakukan riset pasar terlebih dahulu. Lewat riset pasar, founder bisa mengetahui mana pasar yang cocok dengan bisnis startup milik Anda. Demi menghindari pengeluaran yang tidak diperlukan, cobalah untuk mengetahui pasar yang sesuai dengan produk Anda. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan analisa pasar. Lewat analisa pasar, founder bisa mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap produk yang ditawarkan, serta jangkauan bisnis Anda. Dengan memahami pasar yang akan dituju, langkah yang akan Anda ambil kedepannya bisa menjadi lebih efektif dan terarah.

6. Memiliki sikap mudah menyerah

Persaingan bisnis startup memang semakin ramai. Matinya satu bisnis startup dapat diikuti dengan tumbuhnya seribu bisnis startup yang baru. Memiliki sikap mudah menyerah hanya karena ada satu dua problem (baik internal maupun eksternal) tentu saja bukan merupakan keputusan yang bijak.


SOLUSI UNTUK MENGHINDARI KESALAHAN SAAT MEMBANGUN STARTUP:

1. Memiliki Business Plan yang Matang
2. Mengikuti Perubahan Konsumen
3. Bentuk Tim yang Solid
4. Uji Viabilitas Produk
5. Riset Pasar Secara Menyeluruh

Pihak Terkait,




Sabtu, 02 Juli 2022

HUBUNGAN ANTARA BISNIS DENGAN LINGKUNGAN

 Pengertian & Manfaat Lingkungan Bisnis Bagi Perusahaan | MARKEY

Mengapa Pelaku Bisnis Harus Mempertimbangkan Kondisi Lingkungan Dalam Mengelola Bisnis?

1. Agar Membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja

Perusahaan yang benar-benar memperhatikan lingkungan juga bisa berkembang dengan meningkatkan kinerja sesuai perubahan yang terjadi. Beradaptasi dengan kekuatan eksternal membantu bisnis untuk meningkatkan kinerja dan bertahan di pasar.

2. Agar Mempermudah dalam Identifikasi Peluang Bisnis

Berbagai kejadian yang terjadi dalam lingkungan bisnis Anda tidak akan selalu berdampak buruk bagi Anda. Cobalah untuk mengambil sisi positif dari hal tersebut dengan melakukan identifikasi serta analisa terkait peluang bisnis. Dalam situasi sulit sekalipun akan selalu ada pihak-pihak yang merasa diuntungkan dari keadaan tersebut. Oleh karena itu, Anda harus benar-benar mencermati peluang bisnis dalam setiap keadaan dan hal tersebut tidak hanya berguna saat ini, namun bersifat jangka panjang.

3. Agar Lebih Memahami Kondisi Pasar

Dalam tiap kondisi tentunya akan menciptakan suatu perubahan dan perubahan tersebut akan memberikan suatu pelajaran bagi pemilik bisnis dalam menyesuaikan tiap-tiap kondisi yang sedang dialami terlebih jika kondisi tersebut membuat perusahaan dalam kondisi yang tidak mengenakkan. Oleh sebab itu, meskipun tengah berada pada kondisi yang kurang baik, tentunya akan selalu ada hikmah yang dapat diambil dan hal tersebut memang dapat kita pelajari dan gunakan hingga jangka panjang.

Misalnya, saat ini tengah terjadi pandemi covid-19 yang belum usai dan tentu saja berdampak pada berbagai sektor industri karena kelesuan ekonomi. Tetapi, beberapa perusahaan akan semakin bisa membaca kondisi pasar dan lebih bijaksana dalam mengambil segala keputusan karena telah menyesuaikan dengan kondisi saat ini.

4. Bantuan Perencanaan

Bentuk perencanaan yang dimaksud adalah berlaku dalam masa jangka pendek, menengah, serta panjang. Oleh sebab itu, perusahaan yang Anda bangun harus menyiapkan sejak jauh-jauh hari terkait segala kemungkinan yang akan terjadi apabila terjadi sesuatu yang dapat mengubah perencanaan utama perusahaan Anda. Sehingga, jika nantinya muncul suatu permasalahan, Anda tidak perlu ragu dalam menerapkan suatu perencanaan lain yang disesuaikan dengan jangka waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaannya.

Lingkungan Seperti Apa yang Dapat Mendukung Usaha Bisnis Agar Berjalan Dengan Baik?

1. Dinamis

Perubahan lingkungan yang konstan; baik secara sosial, politik, ekonomi dan teknologi akan menghasilkan lingkungan yang dinamis.

2. Tidak dapat diprediksi

Prekognisi tidak mungkin dilakukan, hal inilah yang membuat lingkingan bisnis tidak bisa diramalakan dan tidak dapat diprediksi.

3. Kompleks

Keterkaitan faktor dan keadaan membentuk lingkungan yang agak kusut dan menjadi sulit dianalisis. Ini menjadi tugas yang berat untuk melacak sumber dan dampaknya pada kondisi dan kekuatan yang membentuk lingkungan bisnis.

4. Rentan

Sulit untuk meramalkan dampak perubahan kecil dalam lingkungan bisnis. Perubahan yang tidak signifikan dapat memengaruhi kegiatan perusahaan dan berpotensi memengaruhi keberadaan bisnis, pendapatan, dan perkembangannya.

5. Relatif

Lingkungan bisnis bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Krisis politik di satu negara memengaruhi lingkungan bisnis hanya di negara itu, dan tidak di tempat lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan bisnis adalah konsep yang relatif.

6. Berbagai sudut pandang

Kejadian sosial, politik atau ekonomi mungkin memiliki dampak yang berbeda pada beberapa bisnis yang berbeda. Langkah politik yang terlihat menguntungkan untuk satu bisnis mungkin akan mengancam bagi bisnis lainnya. Sehingga, akan banyak persepsi dalam lingkungan bisnis.

 

Pihak Terkait,

 

Selasa, 24 Mei 2022

KENAPA PERUSAHAAN PERLU BERINOVASI?

 Seberapa Pentingnya Inovasi Bisnis? - El Samara Coworking Space

Inovasi merupakan hal kreatif yang harus dilakukan agar bisnis tetap berjalan maksimal dan juga untuk terus menggaet pembeli. Selain itu, dengan berinovasi, perusahaan secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas produk dan kinerja pekerja. Inovasi suatu produk juga berperan dalam mengembangkan bisnis hingga dapat menciptakan ciri khas suatu brand 

Pentingnya perusahaan berinovasi saat menghadapi masa pandemi:

1. Agar Bisa Bertahan Jangka Panjang

Hadirnya sebuah inovasi di dalam bisnis mampu mendorong perusahaan menjadi lebih bisa diterima konsumen karena dianggap mampu memberikan fitur maupun fungsi sesuai kebutuhan.
Sebagai contoh, kita bisa melihat kiprah produsen ponsel Nokia atau Yahoo! yang terkesan jumawa dalam menghadapi kompetitor. Pada akhirnya, kedua perusahaan raksasa di jamannya tersebut sama-sama tumbang hanya karena tidak ingin berinovasi.

2. Meminimalisir Persaingan

Di tengah ketatnya persaingan bisnis yang terjadi, inovasi merupakan kunci untuk memenangkan persaingan. Mau tidak mau perusahaan dituntut agar lebih kreatif serta peka terhadap lingkungan sebagai bentuk adaptasi atas perubahan. Kultur seperti ini memang tidak dimiliki oleh banyak bisnis atau perusahaan, itulah mengapa brand besar seperti Unilever, Pizza Hut, atau Apple sampai detik ini masih menguasai pasar walaupun sudah banyak memiliki kompetitor.

3. Mengakomodir Kebutuhan Pelanggan

Agar produk tetap dicari oleh konsumen, maka perusahaan harus bisa menciptakan inovasi sesuai dengan permintaan pelanggan.

Contoh inovasi perusahaan saat merespons kondisi pandemi:

Frozen Food Is the New Normal Permintaan produk frozen food semakin meningkat di kala mereka tak bisa berpergian ke luar rumah. Apalagi emak-emak milenial memang tidak piawai memasak, sehingga mereka memasak yang mudah-mudah (simple cooking). Kondisi ini dimanfaatkan Es teler 77 dan Hokben untuk mengeluarkan varian produk frozen dan “ready to eat” untuk mengantisipasi pelanggan dine-in yang terus merosot.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 04 Juli 2020 - 16:34 WIB oleh Ferdi Rantung dengan judul "8 Inovasi Bisnis yang Layak Dicoba Saat Pandemi Corona". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://ekbis.sindonews.com/read/90380/34/8-inovasi-bisnis-yang-layak-dicoba-saat-pandemi-corona-1593853633?showpage=all

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios

 1. “Kopi Seliter” @Home 

Di saat Pandemi Covid-19, masyarakat menghabiskan waktu untuk diam di rumah. Hal ini membuat konsumsi produk kuliner rumahan family-size package meningkat. Ini dimanfaatkan oleh pemilik coffee shop untuk membuat produk yang bisa dinikmati di rumah bersama keluarga. Pemain lokal seperti Kopi Tuku, Kopi Toko Djawa dan Bahagia Kopi mengeluarkan varian “Kopi Seliter” untuk segmen konsumen yang ingin menikmati kopi dirumah.

family-size package meningkat. Ini dimanfaatkan oleh pemilik coffee shop untuk membuat produk yang bisa dinikmati di rumah bersama keluarga. Pemain lokai seperti Kopi Tuku, Kopi Toko Djawa dan Bahagia Kopi mengeluarkan varian “Kopi Seliter” untuk segmen konsumen yang ingin menikmati kopi di rumah.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 04 Juli 2020 - 16:34 WIB oleh Ferdi Rantung dengan judul "8 Inovasi Bisnis yang Layak Dicoba Saat Pandemi Corona". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://ekbis.sindonews.com/read/90380/34/8-inovasi-bisnis-yang-layak-dicoba-saat-pandemi-corona-1593853633

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios
“Kopi Seliter” @Home Di saat Pandemi Covid-19, masyarakat menghabiskan waktu untuk diam di rumah. Hal ini membuat konsumsi produk kuliner rumahan family-size package meningkat. Ini dimanfaatkan oleh pemilik coffee shop untuk membuat produk yang bisa dinikmati di rumah bersama keluarga. Pemain lokai seperti Kopi Tuku, Kopi Toko Djawa dan Bahagia Kopi mengeluarkan varian “Kopi Seliter” untuk segmen konsumen yang ingin menikmati kopi di rumah.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 04 Juli 2020 - 16:34 WIB oleh Ferdi Rantung dengan judul "8 Inovasi Bisnis yang Layak Dicoba Saat Pandemi Corona". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://ekbis.sindonews.com/read/90380/34/8-inovasi-bisnis-yang-layak-dicoba-saat-pandemi-corona-1593853633?showpage=all

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios
Frozen Food Is the New Normal Permintaan produk frozen food semakin meningkat di kala mereka tak bisa berpergian ke luar rumah. Apalagi emak-emak milenial memang tidak piawai memasak, sehingga mereka memasak yang mudah-mudah (simple cooking). Kondisi ini dimanfaatkan Es teler 77 dan Hokben untuk mengeluarkan varian produk frozen dan “ready to eat” untuk mengantisipasi pelanggan dine-in yang terus merosot.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 04 Juli 2020 - 16:34 WIB oleh Ferdi Rantung dengan judul "8 Inovasi Bisnis yang Layak Dicoba Saat Pandemi Corona". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://ekbis.sindonews.com/read/90380/34/8-inovasi-bisnis-yang-layak-dicoba-saat-pandemi-corona-1593853633?showpage=all

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios
Frozen Food Is the New Normal Permintaan produk frozen food semakin meningkat di kala mereka tak bisa berpergian ke luar rumah. Apalagi emak-emak milenial memang tidak piawai memasak, sehingga mereka memasak yang mudah-mudah (simple cooking). Kondisi ini dimanfaatkan Es teler 77 dan Hokben untuk mengeluarkan varian produk frozen dan “ready to eat” untuk mengantisipasi pelanggan dine-in yang terus merosot.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 04 Juli 2020 - 16:34 WIB oleh Ferdi Rantung dengan judul "8 Inovasi Bisnis yang Layak Dicoba Saat Pandemi Corona". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://ekbis.sindonews.com/read/90380/34/8-inovasi-bisnis-yang-layak-dicoba-saat-pandemi-corona-1593853633?showpage=all

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android: https://sin.do/u/android
- iOS: https://sin.do/u/ios

 

Pihak Terkait

Selain diperlukan untuk berkompetisi di pasar, inovasi suatu produk juga berperan dalam mengembangkan bisnis hingga dapat menciptakan ciri khas suatu brand.

Namun, sebelum melakukan inovasi produk seorang pebisnis harus memahami situasi pasar untuk dapat menghasilkan produk apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat.

Founder dan CEO PT Victoria Care Indonesia Tbk Billy Hartono Salim menjelaskan langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh pebisnis ketika ingin melakukan inovasi produk. Pertama, melakukan survei pasar. Kedua, melihat tren pasar.

Ketiga, menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Terakhir, membuat packaging semenarik mungkin. Selain itu, Billy juga memberikan lima poin yang harus dipertimbangkan dalam berbisnis yaitu produk, harga, promosi, tempat, serta konsumen.

Baca artikel detikfinance, "Pentingnya Inovasi Dalam Bisnis" selengkapnya https://finance.detik.com/detiktv/d-5563514/pentingnya-inovasi-dalam-bisnis.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Selain diperlukan untuk berkompetisi di pasar, inovasi suatu produk juga berperan dalam mengembangkan bisnis hingga dapat menciptakan ciri khas suatu brand.

Namun, sebelum melakukan inovasi produk seorang pebisnis harus memahami situasi pasar untuk dapat menghasilkan produk apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat.

Founder dan CEO PT Victoria Care Indonesia Tbk Billy Hartono Salim menjelaskan langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh pebisnis ketika ingin melakukan inovasi produk. Pertama, melakukan survei pasar. Kedua, melihat tren pasar.

Ketiga, menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Terakhir, membuat packaging semenarik mungkin. Selain itu, Billy juga memberikan lima poin yang harus dipertimbangkan dalam berbisnis yaitu produk, harga, promosi, tempat, serta konsumen.

Baca artikel detikfinance, "Pentingnya Inovasi Dalam Bisnis" selengkapnya https://finance.detik.com/detiktv/d-5563514/pentingnya-inovasi-dalam-bisnis.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Dalam menjalani bisnis, melakukan inovasi produk perlu dilakukan untuk terus menggaet pembeli. Selain diperlukan untuk berkompetisi di pasar, inovasi suatu produk juga berperan dalam mengembangkan bisnis hingga dapat menciptakan ciri khas suatu brand.

Namun, sebelum melakukan inovasi produk seorang pebisnis harus memahami situasi pasar untuk dapat menghasilkan produk apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat.

Founder dan CEO PT Victoria Care Indonesia Tbk Billy Hartono Salim menjelaskan langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh pebisnis ketika ingin melakukan inovasi produk. Pertama, melakukan survei pasar. Kedua, melihat tren pasar.

Ketiga, menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Terakhir, membuat packaging semenarik mungkin. Selain itu, Billy juga memberikan lima poin yang harus dipertimbangkan dalam berbisnis yaitu produk, harga, promosi, tempat, serta konsumen.

Baca artikel detikfinance, "Pentingnya Inovasi Dalam Bisnis" selengkapnya https://finance.detik.com/detiktv/d-5563514/pentingnya-inovasi-dalam-bisnis.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Dalam menjalani bisnis, melakukan inovasi produk perlu dilakukan untuk terus menggaet pembeli. Selain diperlukan untuk berkompetisi di pasar, inovasi suatu produk juga berperan dalam mengembangkan bisnis hingga dapat menciptakan ciri khas suatu brand.

Namun, sebelum melakukan inovasi produk seorang pebisnis harus memahami situasi pasar untuk dapat menghasilkan produk apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat.

Founder dan CEO PT Victoria Care Indonesia Tbk Billy Hartono Salim menjelaskan langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh pebisnis ketika ingin melakukan inovasi produk. Pertama, melakukan survei pasar. Kedua, melihat tren pasar.

Ketiga, menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Terakhir, membuat packaging semenarik mungkin. Selain itu, Billy juga memberikan lima poin yang harus dipertimbangkan dalam berbisnis yaitu produk, harga, promosi, tempat, serta konsumen.

Baca artikel detikfinance, "Pentingnya Inovasi Dalam Bisnis" selengkapnya https://finance.detik.com/detiktv/d-5563514/pentingnya-inovasi-dalam-bisnis.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Minggu, 24 April 2022

Bantuan Produktif Masih Diperlukan - Koran-Jakarta.com

Apakah usaha/bisnis yang tergolong UMKM perlu membuat model bisnis? Apa alasannya?

Elemen penting dari sebuah model bisnis adalah value proposition, target pasar yang jelas, dan keunggulan dari kompetitor. Tanpa elemen-elemen tersebut, kalian tidak akan memiliki cara lain untuk mendatangkan pemasukan.

Model bisnis bukan hanya sekadar menghasilkan pemasukan, kalian juga harus memikirkan biaya produksi dan faktor lainnya supaya bisa melihat gambaran jelasnya.

Business model canvas terdiri dari 9 elemen, yaitu :

1. Value Proposition
Value proposition merupakan nilai yang diposisikan perusahaan untuk calon customer. Nilai tersebut mencakup produk atau jasa serta bagaimana perusahaan ingin dilihat oleh calon customer.  
 
2. Customer Segments
Dari customer suatu perusahaan akan mendapatkan income. Perusahaan dapat mengisi blok ini dengan segmentasi customer seperti apa yang mereka incar sesuai dengan value proposition
 
3. Channels
Channels merupakan sarana atau cara untuk menyampaikan jasa atau produk kepada customer sesuai segmen yang ditentukan sebelumnya.
 
4. Customer Relationship
Di dalam lingkup ini yang dinilai adalah bagaimana menjalin hubungan dengan pelanggan. Agar customer tidak mudah berpaling ke bisnis lain, maka sangat penting untuk menjalin hubungan yang baik dengan customer. Selain itu, diperlukan juga pengawasan yang ketat dan intensif dalam customer relationship.
 
5. Key activities
Perusahaan dapat mengisi berbagai macam kegiatan yang akan mereka lakukan untuk menghasilkan produk dan jasa dalam blok key activities. Key activities juga menunjukkan kegiatan utama yang harus diberi perhatian lebih oleh perusahaan.
 
6. Key Resources
Sumber daya merupakan kunci mewujudkan value proposition melalui key activities yang akan dijalankan. Dalam key resources, perusahaan dapat mengisi dengan sumber daya apa saja yang mereka miliki, baik tenaga kerja maupun benda mati seperti perlengkapan dan peralatan.
 
7. Key Partnership
Untuk memperlancar relasi yang terjaga dengan baik, perencanaan bagaimana relasi akan berjalan ketika eksekusi bisnis.  Key resources dapat diisi dengan pihak-pihak mana saja yang harus diajak bekerja sama untuk mencapai tujuan.
 
8. Revenue Stream
Revenue stream menjelaskan bagaimana perusahaan mendapatkan keuntungan ketika bisnis telah dieksekusi.
 
9. Cost Structure
Cost structure meliputi jenis biaya yang sekiranya akan dikeluarkan ketika bisnis telah berjalan. Contoh biaya tersebut antara lain; biaya sewa tempat, internet, listrik, dan sebagainya. Dengan pengelolaan pengeluaran yang akurat, bisnis akan lebih efisien dan terhindar dari risiko kerugian.

Di awal berjalannya perusahaan, kamu mungkin tidak memiliki gagasan atau konsep yang jelas tentang seperti apa komponen-komponen yang krusial untuk menentukan model bisnis. Namun, ketika kamu sudah merencanakan untuk  membuat model bisnis, komponen-komponen tersebut akan menjadi lebih jelas terlihat sehingga visi perusahaan terarah. Seiring dengan majunya perusahaan, kamu tetap bisa menyesuaikan model bisnis dan sekaligus strategi-strateginya.

 Manfaat Menerapkan Model Bisnis dalam UMKM

1. Memperjelas Fokus Bisnis
Adanya Business Model Canvas tidak hanya membantu pemilik bisnis untuk membuat rancangan bisnis, tetapi juga memperjelas fokus bisnis. Banyak bisnis membutuhkan cara untuk mencapai pelanggan mereka. Jika langkah yang diambil salah, maka bisnis bisa gagal. Dengan adanya model bisnis ini, cara untuk meraih pelanggan akan lebih jelas dan lebih terfokus.
 
2. Business Model Canvas Akurat
Model bisnis kanvas berisi patokan tentang bisnis Anda yang nantinya bisa Anda kembangkan saat bisnis mulai berjalan. Jadi Anda tidak perlu berpikir terlalu jauh untuk bisnis Anda karena perencanaan dan patokan sudah tertuang di dalam model bisnis tersebut. Ini akan meminimalisir hal-hal yang tidak diperlukan ketika Anda mulai membangun bisnis sehingga Anda bisa lebih fokus memperlancar bisnis.
 
3. Sasaran Pasar Sesuai Target
Dengan model bisnis ini, Anda akan terbantu untuk memvisualisasi produk Anda sehingga Anda bisa memperhitungkan dengan tepat apa produk yang benar-benar dibutuhkan oleh pasar dan siapa yang sangat membutuhkan produk Anda. Model bisnis ini juga akan membantu Anda mencari cara untuk menjual produk Anda dengan cara yang sesuai dengan target pasar. 
 
4. Risiko Bisnis Gagal Lebih Kecil
Business Model Canvas membantu Anda menyusun perencanaan bisnis mulai dari sumber pendanaan bisnis , bagaimana Anda membuat produk, hingga bagaimana cara menjual produk Anda ke target pasar. Bahkan di dalam model bisnis ini Anda juga bisa menuangkan keunggulan produk Anda dibanding kompetitor, sehingga peluang sukses bisnis Ada lebih besar dan resiko gagal akan lebih kecil.
 
5. Sudah Teruji oleh Banyak Bisnis
Model bisnis ini sudah teruji secara metodologi di banyak bisnis. Tidak hanya bisnis yang baru berjalan, tetapi juga bisnis yang besar. Penggunaan Business Model Canvas sebagai strategi perencanaan dan pengembangan bisnis sudah dilakukan beberapa perusahaan besar. Perubahan yang terjadi pada perusahaan dengan model bisnis ini tidak hanya dari segi produk, tetapi juga dari sisi pendekatan kepada target pasar.
 

Pihak Terkait